Thursday, February 24, 2011

Sistem Digestori Cavia cobaya

SISTEM DIGESTORY( Cavia cobaya) Sistem digestory (pencernaan) umumnya meliputi dua proses yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik adalah pencernaan yang dilakukan oleh gigi di dalam mulut, sedangkan penernaan kimiawi adalah pencernaan yang melibatkan enzim yang terjadi mulai dari mulut, lambung dan usus. Sistem digestory pada mamalia melibatkan saluran pencernaan yang terdiri dari mulut (cavum oris), faring, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum tenue), usus buntu (caecoem), usus besar (intestinum crassum), rektum dan anus, serta kelenjar pencernaan yang terdiri dari kelenjar ludah, lambung, hati dan pankreas yang menghasilkan enzim-enzim yang dibutuhkan dalam proses pencernaan. Fungsi utama saluran digestory adalah untuk memberi air, bahan elektrolit, dan zat-zat makanan secara terus menerus kepada tubuh. Tetapi sebelum ini dapat dilaksanakan, makanan harus digerakkan sepanjang saluran pencernaan, sehingga penyerapan dapat terjadi. Zat-zat makanan yang mengalami proses pencernaan adalah karbohidrat, protein dan lemak sedangkan vitamin, unsur-unsur mineral dan air tidak mengalami proses pencernaan dan bisa langsung diserap tubuh. MULUT (CAVUM ORIS)  Gigi Berdasarkan bentuknya terdiri dari : • Gigi seri (insisivus) : berfungsi untuk memotong makanan • Gigi taring (kanisus) : berfungsi untuk menyobek makanan • Gigi geraham depan (premolar) dan geraham belakang (molar) : berfungsi untuk mengunyah makanan  Lidah • Terdiri dari otot lurik yang dilapisi oleh selaput mukosa • Terdapat papila atau tunas pengecap sebagai indera pengecap (perasa) • Fungsi : untuk membantu mencampur makanan dalam mulut , membantu proses menelan dan menghasilkan kelenjar ludah  Kelenjar ludah Terdiri dari:  Kelenjar parotis  Kelenjar submandibularis  Kelenjar submaksilaris Kandungan saliva (air ludah) adalah:  Enzim amilase (ptialin) yang bekerja dalam pH netral untuk mengubah amilum (polisakarida) menjadi maltosa dan glukosa  Air untuk membasahi makanan, mencegah mulut dari kekeringan  Zat-zat lain yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme dan sebagai buffer FARING Saluran persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan dan rongga mulut ke kerongkongan. Adanya klep yaitu epiglotis yang mengatur masuknya makanan sehingga tidak masuk ke tenggorokan. KERONGKONGAN (ESOFAGUS)  Saluran panjang dan tipis  Panjang kurang lebih 20 cm dan lebar 2 cm  Otot-ototnya (otot polos) mengatur gerak peristaltik (gerak meremas-remas) LAMBUNG o Terbagi dalam beberapa bagian yaitu kardiak, fundus, badan lambung dan pilorus o Terdapat klep pada bagian atas yang berbatasan dengan kerongkongan yaitu Sfingter esofageal) untuk menjaga makanan agar tetap di lambung dan hanya akan terbuka saat makanan masuk atau pada saat muntah, selain itu di bagian bawah berbatasan dengan duodenum yaitu Sfingter pilorus untuk memasukkan makanan sangat perlahan-lahan karena duodenum pada Cavia cobaya lebih kecil. o Dinding lambung menghasilkan horon gastrin yang mempengaruhi produksi dan keluarnya getah lambung yang terdiri dari air, asam lambung (HCl) untuk mematikan bakteri dan mikroorganisme, mengubah sifat protein dan mengaktifkan pepsin, serta enzim-enzim. o Enzim Pepsin untuk mengubah protein menjadi peptida pendek o Enzim renin untuk mengubah kaseinogen menjadi kasein sehingga bila kasein bergabung dengan ion Ca2+ dapat digumpalkan dan dihidrolisis oleh pepsin o Enzim Lipase untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol USUS HALUS (INTESTINUM TENUE)  Duodenum  Terdapat muara dua saluran dari pankreas dan kantung empedu sehingga terjadi proses pencernaan kimiawi Merangsang Sekresi hormon ke darah  Jejunum Terjadi proses pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dikeluarkan usus kosong. Enzim enzim yang bekerja antara lain;  Enzim enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen dari pankreas  Enzim laktase untuk mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa  Enzim Erepsin dan dipeptidase untuk mengubah peptida pendek/ dipeptida menjadi asam amino  Enzim maltase untuk mengubah maltosa menjadi glukosa  Enzim sukrase untuk mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa  Enzim disakarase untuk mengubah disakarida menjadi monosakarida  Enzim peptidase untuk mengubah peptida menjadi asam amino  Enzim Lipase untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol  Ileum Terdapat vili (jonjot usus) sebagai perluasan daerah penyerapan sari-sari makanan sehingga tidak terjadi pencernaan lagi.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.